Rabu, 24 Agustus 2011

Rasa syukurku kepada-MU YAROB...

Ya ROB....
ku panjatkan segala puja dan puji syukur yang tak terhingga kepada-MU..
atas semua limpahan nikmat,kesehatan, rejeki keluarga yang sakinah mawadah warohmah..
YA ROB...
hambamu hanyalah sebutir pasir dilautan yang luas,hambamu ini penuh dengan segala dosa,tempat segala lupa,janganlah kau timpakan cobaan yang berat kepadaku dan keluargaku...jagalah keimananku,jagalah segala bentuk kebaikan dalam jiwaku,jagalah hatiku dari bentuk kemungkaran,jagalah aku dari segala bentuk keburukan.
YA ROB...
kupanjatkan berjuta-juta rasa syukur kehadirat-MU,karena hanya kepada-MU aku bersujud dan menyembah.
jangan kau renggut kebahagian yang selama ini yang aku punya,ingatkan bila hamba-MU dikala lupa.karena diriku tempat segala lupa dan dosa.
aku bersyukur atas segala karunia-MU,karena dibawahku masih teramat banyak orang yang hidupnya susah dan menderita,biarlah kepala ini tertunduk melihat orang yang hidupnya susah daripada kepala ini mendongak keatas melihat orang yang hidupnya penuh gelimang harta dan benda..hamba-MU takut akan rasa syukur yang kupunya ini hilang....
YA ROB...
dalam untaian do'a aku bermunajat kepada-MU,peliharalah kebaikan keluarga kami,jauhkan dari segala bentuk musibah,jauhkan dari segala bentuk kesombongan,keangkuhan,sehingga rasa syukurku kepadaMU tak-kan terkikis oleh ruang waktu.
Robba atinna fiddunyaa hassanah wafil aahiroti hassanah waqinna adza bannar. 

Senin, 13 Juni 2011

I love you mom

Kurasakan begitu berarti nya dirimu
Kasih dan sayangmu seluas samudera
Tak bisa tergantikan dalam jiwaku
Sosok dirimu yang begitu sabar di mataku

Kumerindukan tutur katamu
Kumerindukan petuah bijakmu
Kumerindukan belaian tanganmu
Sejuta kerinduan menyeruak dalam khalbuku

Ingin kubagi bahagiaku denganmu
Ingin kubagi dukaku denganmu
Ingin kubagi tangisku denganmu
Sejuta keinginan yang mungkin hanya dalam angan

19 tahun sudah kau terbaring di kuburmu
Melewati dingin nya malam yang tak bertepi
Aku hanya bisa mendo'akan dirimu
Semoga kau damai di sisi-Nya

                                                        ( Inmemoriam my mother 1992)

Jumat, 10 Juni 2011

Alm.mbah wongso

Pagi yang cerah..di iringi desiran angin..duh..indah-nya alam desaku,seluas mata memandang haya hamparan sawah..padi mulai menguning,bentar lagi teman dan handai tolan pesta panen..maklum memang rumah-ku tergolong MEWAH alias mepet sawah...jauh dari polusi udara,jauh dari kebisingan kota,jauh dari keramaian..
Minggu siang...awal dari pengalaman ini,sikecil tertidur pulas di kamar..biasa-nya memang kalau siang bobo...waktu aku mau masuk kamar mau ganti baju,aku terkejut melihat ada ular kobra sebesar jempol kaki orang dewasa berada di kamarku...si ular kobra menggapai-nggapai mau naik kekasur anak-ku...aku bingung dan panik meski harus bagaimana...untung -nya di atas ubin kamarku aku kasih perlak..jadi si ular kobra mau naik ke kasur terpeleset..begitu seterusnya..tiba-tiba alm.bapak masuk kamar sambil bawa bambu..di pukul-nya bertubi-tubi si ular kobra,sambil berucap..rumah-mu bukan di sini..rumah-mu bukan disini tapi disawah sana..karena pukulan bambu mengenai kepala si ular, ahir-nya si ular mati,lalu bangkai si ular dibuang disawah depan rumah..jelas-jelas aku melihat dengan mata kepalaku sendiri.
Lega bercampur rasa tenang setelah kejadian itu,aku sempat berfikir..ular sebesar itu kok bisa
masuk rumah ya...?ah...maklum lha wong rumah dekat sawah...sawah kan tempatnya ular pikirku..
akupun sudah melupakan kejadian itu.
akupun melakukan aktifitas seperti biasanya,hingga tak terasa minggu berikut-nya pun datang..pas siang aku mau masuk kamar-ku...sekonyong-konyong aku di kejutkan ular kobra itu lagi,besarnya sama persis dengan ular kobra yang minggu kemarin mati.kulirik jam-nya  sama persis dengan kejadian minggu lalu,untung-nya sikecil tidak berada dikamar,sehingga aku agak lega,terlintas dipikiran-ku apakah ular yang mati minggu lalu masih hidup...?ahh..entahlah...
Aku memanggil Alm.bapak,bapak sempat terkejut melihat ular kobra itu,ular yang sama persis besarnya dengan yang dibunuh minggu kemarin.ahir-nya siular kobra cuma diusir nggak di pukul atau dibunuh tak lupa sambil ia berucap..rumahmu bukan disini..rumahmu bukan disini..tapi disawah sana..ahir-nya si ular kobra ngeloyor keluar rumah,ntah kemana...akupun nggak mengamati-nya.aku termenung dengan kejadian itu,aku resah...ada apa ya..kok sampai dua kali si ular kobra masuk kekamar-ku.Alm.bapak menyuruh-ku mendatangi orang yang mengerti tentang hal-hal yang nggak bisa dicerna secara nalar.aku sebenar-nya kurang begitu percaya sama hal-hal yang begituan tapi demi keluarga-ku akupun berangkat kerumah orang pintar tsb.
MBAH WONGSO itulah nama orang tersebut orang-nya sekarang sudah Alm.rumah mbah wongso tidak begitu jauh dari rumah-ku,sehingga cukup dengan jalan kaki dan membutuhkan waktu lima menit dah nyampai rumah-nya.kuceritakan semua kejadian mulai awal hingga ahir,mbah wongso cuma mengangguk-angguk,akupun disuruh membeli bunga setaman akupun bergegas membeli bunga tsb.malam hari-nya mbah wongso kerumah ia masuk kamarku sambil membaca jampi-jampi setelah selesai iapun keluar dari kamar-ku....diruang tamu mbah wongso menjelaskan kalau salah satu keluarga-ku ada yang punya NADZAR atau janji.
satu persatu keluarga-ku berfikir janji apa ya...kira-kira.ahirnya salah satu keluarga dirumah mengakui bahwa dia pernah bernadzar.karena kami  sekeluarga takut di datangi ular kobra itu lagi segera kami laksanakan nadzar tsb.Alhamdulillah setelah kejadian itu si ular nggak balik lagi.
hanya sekedar mengingatkan kalau pembaca ada yang mempunyai nadzar segeralah melaksanakan terlebih lagi kepada orang yang sudah meninggal dunia.
ini kisah nyata yang saya alami dengan keluarga saya moga bermanfaat.   

Selasa, 07 Juni 2011

DILEMA

Terdengar kabar kamu menderita
Terdengar kabar kamu tak bahagia 
Terdengar kabar kamu sering cek-cok 
Terdengar kabar badanmu tak terurus 
Tiba-tiba terasa sesak dada ini
Sejuta tanda tanya merasuk ke jiwa 
Teringat akan masa lalu kita 
Seakan dunia milik kita berdua 
Ternyata begitu cepat waktu bergulir 
Kuterima kalah di saat itu 
Ternyata harta membutakan dirimu 
Ternyata kemewahan tak berpihak padamu
Bagiku segalanya telah berakhir 
Aku sekarang bahagia dengan kesederhanaan 
Mudah-mudahan kan kekal abadi 
Sampai dunia ini benar-benar berakhir 
 

senyumu

         Kutengok jam diding ups...ternyata dah pk.02 pagi,angan melayang terbayang akan perjalanan hidup..
kulirik disebelahku,si kecil tertidur pulas dengan senyum yang mengembang,senyum yang menyimpan 
Berjuta-juta harapan di masa yang akan datang.
        Jujur kuakui kehidupanku penuh dengan 'keserdehanaan' akupun keteter dengan kebutuhan hidup yang sangat menggila bagaimana tidak,sembako mahal,biaya pendidikan sekolah mahal,semuanya mahal.aku tersenyum kalau teringat janji-janji mereka yang sekarang duduk di anggauta dewan yang terhormat...janjinya sekolah gratis,sembako murah,tetek bengek lah....yah sudahlah...
        Kutatap lagi wajah si kecil yang tertidur dengan senyum yang mengembang,tiba-tiba...bathinku tersentak,kamu harus tetap bisa sekolah setinggi apapun,capailah cita-citamu setinggi bintang di langit,diriku kan berusaha,diriku kan tetap semangat tuk mencapai itu semua.
pesanku tetaplah tersenyum nak...karena senyuman mu bangkitkan semangatku.Tiba-tiba suara adzan subuh berkumandang,cepat ku ambil wudu' lalu bersujud dihadapan-MU...ketentraman mengalir kesegenap jiwaku,Bersama terbitnya mentari ASA kugenggam,walaupun ASA itu belum tentu erat dalam genggamanku karena kuyakin ALLAH maha segalanya,disitu hamba nya ada kemauan dalam berusaha pasti akan di berikan nya jalan.. Amin ya rabbal allamin...

Minggu, 05 Juni 2011

My best friends

Teringat suatu malam...
ayo...kita ngopi....
Teringat suatu siang...
ayo...kita makan...
Teringat suatu pagi...
ayo..kita ke pantai...
Bersama dirimu kutemukan kedamaian...
Bersama dirimu kutemukan ketentraman...
Bersama dirimu pula kutemukan kebahagiaan..
Kini dirimu terbaring lemah tak berdaya...
Tatap matamu berisi harapan kosong...
senyuman bibirmu penuh kepasrahan...
Kini di hadapanku seonggok batu nisan..
Tak terasa air mata meleleh di pipiku..
Ya..ALLAH....
Berilah jalan yang terang untuk-nya..
Biarkan ia damai di sisiMU..
Selamat jalan sobat...
Selamat jalan saudaraku...
Di lain waktu ku kan menyusulmu...


                                                                         ( untuk sobatku ) 


 

Yang tersisihkan



Dirimu ibarat durian, sedangkan aku mentimun...
Dirimu ibarat  bus kota, sedangkan aku sandal jepit..
Dirimu ibarat buaya,sedangkan aku kadal buntung...
Memang kau selalu menang...
Memang kau selalu diatas...
Memang kau selalu berjaya..
Tapi....Roda kehidupan kan selalu berputar...
kadang di atas kadang juga di bawah..
Dirimu sekarang menang tertawalah sepuasnya..
Dirimu sekarang di atas tersenyumlah dengan kesombongan..
Dirimu sekarang berjaya berkacak pingganglah..
Padahal tanpa kau sadari,kematian pasti kan datang..
Merenggut semua milikmu..
Pakaian bagusmu berganti kain kafan..
Mobil mewahmu berganti keranda..
Sofa empukmu berganti dengan tanah..
Rumah mewahmu berganti kuburan....
Wallahu a'lam bissowab...


                                                                            ( Dari kami kaum kusam )